Friday 1 November 2013

Waspadai Kendaraan Anda Dengan Maraknya Shock Breaker Imitasi (Part-1)

Shock breaker adalah komponen yang sangat penting, bagi kendaraan Anda dan juga menentukan kenyamanan Anda selama menempuh perjalanan, baik jauh maupun dekat. Perangkat peredam kejut ini harus selalu diperiksa kelayakannya dan jika sudah tak berfungsi lagi, perlu segera diganti, nah disaat Anda berniat mengganti shock breaker mobil Anda, perlu ketelitian dan pengecekan yang teliti sebelum Anda memutuskan untuk membelinya. Jangan sampai maksud hati Anda membeli shock breaker yang baru, tapi malah dapat yang 'beru' (bekas seperti baru), yakni telah disuntik dan dicat ulang.


Selain Anda mengalami kerugian dalam hal materi, namun yang lebih fatal adalah shock breaker yang tidak berfungsi secara maksimal, sehingga mempengaruhi kaki-kaki dan pengendalian kendaraan Anda, yang bisa sangat membahayakan keselamatan seluruh penumpang mobil Anda, termasuk jiwa Anda sendiri!

Maka dari itu, Anda harus teliti sebelum membeli. Beberapa ulasan di bawah ini mungkin akan membantu Anda dalam memeriksa kondisi shock breaker, sebelum Anda memutuskan untuk membelinya.

Cek Fisik

Bagi orang yang awam soal shock breaker, barang yang baru ataupun bekas namun sudah dipoles, sekilas tampak sama. Apalagi jika sudah dikemas baik dan ditambahi dengan rayuan manis dari si pedagang. Maka, bisa jadi Anda ditipu mentah-mentah. Maka sebaiknya perhatikan kondisi fisik shockbreaker yang hendak Anda beli. Hal ini sangat penting, sebab shockbreaker yang 'jadi-jadian' sangat sulit ditebak. Suntikan umumnya dilakukan pada bagian yang jarang sekali diperiksa oleh calon pembeli.

1. Perhatikan seluruh permukaan shockbreaker. Shockbreaker yang sama sekali baru tak akan punya titik bekas las-lasan. Namun syarat ini tak mutlak. Sebab ada juga shockbreaker yang di dindingnya memiliki titik las, seperti produk Monroe. Titik las di shockbreaker tersebut adalah bawaan dari pabrik.

Namun, pastinya pencuri akan selalu lebih cerdik daripada polisi bukan? Untuk menghilangkan bekas titik las, bisa jadi permukaan dinding shockbreaker dihaluskan dengan gerinda. Selain itu, suntikan biasanya dilakukan pada bagian bawah atau dibalik ring penahan seal. Sehingga kalau ring dibuka, baru ketahuan kalau shockbreaker pernah 'dijus'.

2. Selanjutnya, periksa cat pelapis shockbreaker. Cat asli akan sulit terkelupas karena tebal dan andaikan terkelupas pun, akan langsung terlihat logam dinding shockbreaker dan bukannya lapisan cat yang lain. Kalau tercium khas bau cat pelapis, segera minta tukar dengan peredam yang lainnya.

3. Perhatikan cetakan huruf pada body shockbreaker. Shockbreaker yang dicat ulang, cetakan huruf tadi akan tertutup cat, sehingga cetakan hurufnya jadi tak kentara atau 'tak jelas'. Stiker juga harus melekat sempurna, tak kusut dan warnanya tak buram.

4. Cek lubang baut pada bawah shock breaker. Shockbreaker bekas jelas memiliki luka di sekitar lubang bautnya. Untuk menutupinya, lubang tersebut dilapis dengan dempul. Dengan diam-diam, korek sedikit sekitar lubang baut tersebut dengan kuku.

5. Ulir di batang shock breaker juga tak boleh luput dari pemeriksaan Anda. Ulir shockbreaker yang dipoles ulang biasanya memiliki ujung drat yang tak rapi, karena dibubut ulang.

No comments:

Post a Comment